Class

Selasa, 10 Mei 2016

Kepingan Hati Part 2


Terkadang berada di ambang batas kesabaran, terjebak ditengah rasa bosan, lelah, suntuk. Ketika semua rasa campur aduk menjadi satu dan tidak ada tempat untuk melampiaskan. Ketika itu, kita membutuhkan suasana baru atau mungkin suasana lama yang pernah hadir dalam hidupmu. Pilihannya ada pada diri masing-masing. Terkadang masih ada sisa kenangan yang tersimpan di masa lalu. Jika kita berada di kondisi yang sama dengan yang pernah kita lewati dengan orang lain, yang adanya berbeda dengan orang yang ada dihadapan kita ataupun kekasih kita saat ini.

Saat itulah kita kembali merindukan suasana lama dengan sejuta kenyamanan yang berbeda, yang saat ini berubah menjadi suasana baru yang kita inginkan dengan kenyamanan baru tentunya, tapi jangan sampai terlarut dalam suasana. Karena kenyataannya saat ini semua tlah berubah, berbeda. Tiada lagi kisah antara kamu dan dia yang ada hanya kisah antara kamu dan kekasihmu.

Pernahkah kamu merasakan kenyamanan yang kamu dapatkan dari orang lain, melebihi kekasihmu ?
Lalu berfikir untuk sejenak berpaling darinya ? Menikmati kenyamanan ditengah-tengah kisahmu ?
Sekalipun mungkin banyak yang berpendapat bahwa itu salah ? Menurutmu apakah itu benar-benar salah atau tidak ? Simpan jawabannya pada hatimu.
Ketika ada kenyamanan baru ditengah-tengah kebosanan yang hadir diantara kisahmu dengan kekasihmu. Apa yang akan kamu lakukan dengan kondisi seperti itu ?
Ketika kamu berada dalam kondisi terburukmu, sementara tidak ada kepedulian dari kekasihmu yang ada ialah Dia ? Dia yang memberikan mu kenyamanan baru.

Jika Dia yang selalu kamu cari, ketika kamu ingin berkuak dengan semua keluh kesah mu.
Jika Dia yang kamu temui, ketika kamu membutuhkan pundak untuk bersandar dan meneteskan air matamu.
Jika Dia yang menggenggam tanganmu, ketika kamu tak dapat lagi bangkit dari keterpurukanmu.
Jika Dia yang bisa mengembalikan senyummu, ketika tiada lagi yang mampu mengertimu.
Dan jika Dia yang mampu menghilangkan rasa bosan yang mengikat jiwamu.

Apakah sosok seperti itu yang lebih pantas diakui sebagai kekasih ?
Ketika  kekasihmu yang  tidak lebih baik dari seorang teman ?
Namun tetap tidak bisa di pungkiri sebesar apapun kekurangan kekasihmu, ia tetap menjadi kekasihmu. Dan itu yang harus kamu terima sejak kamu memilihnya.
Disisi lain kebebasan yang slalu kekasihmu berikan, terkadang menjadi keinginanmu dan hal yang positif untuk dirimu yang terbiasa hidup tanpa batas aturan. Namun, sewaktu-waktu kebebasan itu dapat membuat mu muak dengan tidak adanya ketakutan dalam dirinya atas ragamu.
Sebagian orang mungkin berfikir hal yang sama, merasa senang ketika diberi kebebasan tapi ada juga merasa kesal ketika merasa tidak di perhatikan dengan sejuta pertanyaan dan aturan.

Senyaman-nyamannya bersama seseorang mungkin selalu ada batas diantaranya, baik dengan orang yang kita percaya sepenuhnya maupun dengan orang yang baru kita kenal.
Pada dasarnya setiap orang memiliki cara perlakuan yang berbeda-beda. Mereka memiliki langkah masing-masing dalam memberikan kenyamanan.

Ketika sosok yang hadir di masa lalu mu lebih di kenal oleh keluargamu, apa yang akan kamu lakukan ?
Ketika kamu masih belum bisa memperkenalkannya sebagai kekasihmu yang baru ?
Ketika keadaan sulit untuk menyatukan dengan kenyataan?

Hanya karena waktu yang telah dihabiskan terlalu lama bersama dengan keluargamu.
Terlalu jauh dimana, semua perlakuannya mampu melekat diingatan kedua orangtua mu, ketika semua ucapan, dan lakunya  mampu mengikat kedua orangtua mu untuk percaya bahwa ia mampu menjagamu dengan baik. Ketika kedua orangtua-mu dan orangtua-nya telah saling mengenal sebelum kamu dan dia dipertemukan oleh takdir. Ketika secara tidak langsung orangtua mu meminta untuk kamu bertahan dengan dia, sementara kamu berada dalam ikatan dengan seseorang yang kini jadi kekasihmu. Apa yang akan kamu lakukan, dalam kondisi seperti itu ? Ketika cinta harus berjalan diatas restu orangtua. Tanpa peduli apapun yang telah kamu lewati sejauh ini.
Memang terkadang waktu dan kehadiran jauh lebih berpengaruh terhadap suatu hubungan. Dan lamanya suatu hubungan belum tentu berpengaruh pada akhirnya, jika kehadirannya tidak sebanding dengan lamanya.

Ketika masa lalu menyapamu dalam sepimu, membawa bintang baru walau sesungguhnya masih dengan bintang yang sama.
Dia datang ketika kamu membutuhkan seseorang menjadi moodboster, dan dia mampu mengembalikan suasana hatimu dalam riangmu. Meskipun hal yang di lakukan hanya hal sederhana yang biasa di lakukan oranglain pada umumnya. Namun bagimu itu berbeda, entah apa yang disebut dengan kondisi seperti itu. Terkadang itulah yang tak dapat dimengrti oleh logika namun mampu di mengerti oleh hati.
Ketika waktu menyatukan kita ditempat yang sama, untuk menghabiskan waktu bersama. Membagi kenangan yang pernah tersimpan dalam memory, menjadi objek dalam percakapan singkat yang terjadi.

Ketika ada kawan untuk tertawa lepas, hanya dengan hal kecil sekalipun,
Ketika ada pundak untuk bersandar, sejenak meringankan beban,
Ketika ada waktu yang disisihkan di tengah kesibukan dan jarak yang mengakar,
Ketika ada tangan yang mampu menggenggam erat,
Dengan sentuhan lembut, kecupan hangat, kata-kata manis, di tengah percakapan.
Dengan kata aku mampu berbagi cerita, ketika sama-sama tau tentang apapun yang telah kita lewati dalam jarak itu. Cerita yang tak pernah aku ketahui, selagi kita tiada di tempat yang sama.
Terlalu banyak kepahitan di masa lalu yang pernah terjadi dulu, diantara kisah ku, kisahmu, dan kisahnya. Namun disini, aku hanya mampu menikmati setiap keindahan yang mampu aku dapati di sela-sela waktu yang membatasi, disela jarak yang menghalangi, dan di tengah keadaan yang tak pernah bisa kita prediksi. Aku menikmati setiap kesempatan yang datang, setiap waktu yang bisa ia berikan, sesingkat apapun itu, semudah apapun itu, dan bagaimanapun proses itu terjadi jadikan semuanya indah.


Namun pada akhirnya kamu harus terbangun dari kenyamanan yang tengah menjebakmu dalam bayang semu. Kamu masih harus melihat kenyataannya, bahwa keindahan itu hanya mampu singgah sesaat dan menghilang perlahan. Jika kamu tidak mampu menggenggam kembali keindahan itu, karena kamu telah menggenggam bintang baru dengan dia yang kini ada disampingmu. Kecuali, kamu memilih berjalan mundur melepas apa yang tlah kamu raih di  sana, dan kembali menggenggam bintang yang sama untuk kedua kalinya.