Terkadang berada di ambang batas kesabaran, terjebak
ditengah rasa bosan, lelah, suntuk. Ketika semua rasa campur aduk menjadi satu
dan tidak ada tempat untuk melampiaskan. Ketika itu, kita membutuhkan suasana
baru atau mungkin suasana lama yang pernah hadir dalam hidupmu. Pilihannya ada
pada diri masing-masing. Terkadang masih ada sisa kenangan yang tersimpan di
masa lalu. Jika kita berada di kondisi yang sama dengan yang pernah kita lewati
dengan orang lain, yang adanya berbeda dengan orang yang ada dihadapan kita
ataupun kekasih kita saat ini.
Saat itulah kita kembali merindukan suasana lama
dengan sejuta kenyamanan yang berbeda, yang saat ini berubah menjadi suasana
baru yang kita inginkan dengan kenyamanan baru tentunya, tapi jangan sampai
terlarut dalam suasana. Karena kenyataannya saat ini semua tlah berubah,
berbeda. Tiada lagi kisah antara kamu dan dia yang ada hanya kisah antara kamu
dan kekasihmu.
Pernahkah kamu merasakan kenyamanan yang kamu dapatkan
dari orang lain, melebihi kekasihmu ?
Lalu berfikir untuk sejenak berpaling darinya ?
Menikmati kenyamanan ditengah-tengah kisahmu ?
Sekalipun mungkin banyak yang berpendapat bahwa itu
salah ? Menurutmu apakah itu benar-benar salah atau tidak ? Simpan jawabannya
pada hatimu.
Ketika ada kenyamanan baru ditengah-tengah kebosanan
yang hadir diantara kisahmu dengan kekasihmu. Apa yang akan kamu lakukan dengan
kondisi seperti itu ?
Ketika kamu berada dalam kondisi terburukmu, sementara
tidak ada kepedulian dari kekasihmu yang ada ialah Dia ? Dia yang memberikan mu
kenyamanan baru.
Jika Dia yang selalu kamu cari, ketika kamu ingin
berkuak dengan semua keluh kesah mu.
Jika Dia yang kamu temui, ketika kamu membutuhkan
pundak untuk bersandar dan meneteskan air matamu.
Jika Dia yang menggenggam tanganmu, ketika kamu tak
dapat lagi bangkit dari keterpurukanmu.
Jika Dia yang bisa mengembalikan senyummu, ketika
tiada lagi yang mampu mengertimu.
Dan jika Dia yang mampu menghilangkan rasa bosan yang
mengikat jiwamu.
Apakah sosok seperti itu yang lebih pantas diakui
sebagai kekasih ?
Ketika
kekasihmu yang tidak lebih baik
dari seorang teman ?
Namun tetap tidak bisa di pungkiri sebesar apapun
kekurangan kekasihmu, ia tetap menjadi kekasihmu. Dan itu yang harus kamu
terima sejak kamu memilihnya.
Disisi lain kebebasan yang slalu kekasihmu berikan,
terkadang menjadi keinginanmu dan hal yang positif untuk dirimu yang terbiasa
hidup tanpa batas aturan. Namun, sewaktu-waktu kebebasan itu dapat membuat mu
muak dengan tidak adanya ketakutan dalam dirinya atas ragamu.
Sebagian orang mungkin berfikir hal yang sama, merasa
senang ketika diberi kebebasan tapi ada juga merasa kesal ketika merasa tidak
di perhatikan dengan sejuta pertanyaan dan aturan.
Senyaman-nyamannya bersama seseorang mungkin selalu
ada batas diantaranya, baik dengan orang yang kita percaya sepenuhnya maupun
dengan orang yang baru kita kenal.
Pada dasarnya setiap orang memiliki cara perlakuan
yang berbeda-beda. Mereka memiliki langkah masing-masing dalam memberikan
kenyamanan.
Ketika sosok yang hadir di masa lalu mu lebih di kenal
oleh keluargamu, apa yang akan kamu lakukan ?
Ketika kamu masih belum bisa memperkenalkannya sebagai
kekasihmu yang baru ?
Ketika keadaan sulit untuk menyatukan dengan
kenyataan?
Hanya karena waktu yang telah dihabiskan terlalu lama
bersama dengan keluargamu.
Terlalu jauh dimana, semua perlakuannya mampu melekat
diingatan kedua orangtua mu, ketika semua ucapan, dan lakunya mampu mengikat kedua orangtua mu untuk
percaya bahwa ia mampu menjagamu dengan baik. Ketika kedua orangtua-mu dan
orangtua-nya telah saling mengenal sebelum kamu dan dia dipertemukan oleh
takdir. Ketika secara tidak langsung orangtua mu meminta untuk kamu bertahan
dengan dia, sementara kamu berada dalam ikatan dengan seseorang yang kini jadi
kekasihmu. Apa yang akan kamu lakukan, dalam kondisi seperti itu ? Ketika cinta
harus berjalan diatas restu orangtua. Tanpa peduli apapun yang telah kamu
lewati sejauh ini.
Memang terkadang waktu dan kehadiran jauh lebih
berpengaruh terhadap suatu hubungan. Dan lamanya suatu hubungan belum tentu
berpengaruh pada akhirnya, jika kehadirannya tidak sebanding dengan lamanya.
Ketika masa lalu menyapamu dalam sepimu, membawa
bintang baru walau sesungguhnya masih dengan bintang yang sama.
Dia datang ketika kamu membutuhkan seseorang menjadi
moodboster, dan dia mampu mengembalikan suasana hatimu dalam riangmu. Meskipun
hal yang di lakukan hanya hal sederhana yang biasa di lakukan oranglain pada umumnya.
Namun bagimu itu berbeda, entah apa yang disebut dengan kondisi seperti itu.
Terkadang itulah yang tak dapat dimengrti oleh logika namun mampu di mengerti
oleh hati.
Ketika waktu menyatukan kita ditempat yang sama, untuk
menghabiskan waktu bersama. Membagi kenangan yang pernah tersimpan dalam
memory, menjadi objek dalam percakapan singkat yang terjadi.
Ketika ada kawan untuk tertawa lepas, hanya dengan hal
kecil sekalipun,
Ketika ada pundak untuk bersandar, sejenak meringankan
beban,
Ketika ada waktu yang disisihkan di tengah kesibukan
dan jarak yang mengakar,
Ketika ada tangan yang mampu menggenggam erat,
Dengan sentuhan lembut, kecupan hangat, kata-kata
manis, di tengah percakapan.
Dengan kata aku mampu berbagi cerita, ketika sama-sama
tau tentang apapun yang telah kita lewati dalam jarak itu. Cerita yang tak
pernah aku ketahui, selagi kita tiada di tempat yang sama.
Terlalu banyak kepahitan di masa lalu yang pernah
terjadi dulu, diantara kisah ku, kisahmu, dan kisahnya. Namun disini, aku hanya
mampu menikmati setiap keindahan yang mampu aku dapati di sela-sela waktu yang
membatasi, disela jarak yang menghalangi, dan di tengah keadaan yang tak pernah
bisa kita prediksi. Aku menikmati setiap kesempatan yang datang, setiap waktu
yang bisa ia berikan, sesingkat apapun itu, semudah apapun itu, dan
bagaimanapun proses itu terjadi jadikan semuanya indah.
Namun pada akhirnya kamu harus terbangun dari
kenyamanan yang tengah menjebakmu dalam bayang semu. Kamu masih harus melihat
kenyataannya, bahwa keindahan itu hanya mampu singgah sesaat dan menghilang
perlahan. Jika kamu tidak mampu menggenggam kembali keindahan itu, karena kamu
telah menggenggam bintang baru dengan dia yang kini ada disampingmu. Kecuali,
kamu memilih berjalan mundur melepas apa yang tlah kamu raih di sana, dan kembali menggenggam bintang yang
sama untuk kedua kalinya.