Yang mana
yang lebih indah antara menjadi kekasih rahasia atau orang ketiga ? Dua-duanya
sama-sama berada melewati garis yang ada, keduanya sama-sama tidak wajar, terlarang
dan keduanya adalah Rahasia. Keduanya memiliki takaran masing-masing dan
kondisi yang berbeda tentunya. Persamaannya, begitu indah namun dapat membuhmu
secara perlahan. Sekalipun hanya goresan luka kecil yang takan terasa pedihnya
sampai kau benar-benar jatuh dalam kisah yang salah.
Berawal
dari mentoring aku mengenalmu sesingkat waktu itu terhenti. Di sela-sela
kesibukan mu yang masih mau memberikan pengarahan dengan canda penuh tawa, yang
tanpa disadari hal itu berlanjut sampai detik ini. Seperti menemukan lawan baru
untuk beradu kata, sikapmu yang menghormati seorang wanita dan mau mengalah
untukku. Sekalipun tak pernah ada akhir dari perdebatan kita, tapi itulah yang
membuat aku nyaman berbagi cerita denganmu.
Lewat
sebuah coklat awalnya kita beradu kata, mungkin itu kenangan yang unik untuk di
simpan. Sejak saat itu, perlahan waktu berputar mengantarkan ku jauh semakin
jauh mengenalmu. Walau tak pernah terlintas dalam benak ku untuk mengenalmu
lebih jauh. Tanpa di sadari waktu yang dilewati semakin melampaui batasnya. Tak
bisa di pungkiri ada rasa yang tak bisa kau lawan dengan katamu.
Masih ada yang tertanggal
diantara kita,.
Salahkah bila kita mencintai
kekasih orang lain ?
Salahkah bila kita menikmati
detik demi detik bersama ?
Salahkah jika rasa nyaman
itu ada ?
Biarkan kita menjalani ini
sampai batas itu hadir di antara kita...
Terimakasih takdir yang telah mempertemukan aku dan dia, dalam ruang
tanpa rencana...
Simpan semua dalam hati,
sebuah kisah terlarang di atas kisah dua hati...
Kisah
yang salah ? Mungkin iya, tapi semua yang dia berikan selalu nyata dan semua
yang kita jalani selalu tiba-tiba. Tak perlu muluk-muluk dengan sejuta
rangkaian kata, janji, rencana ataupun khayalan. Dan kebersamaan kita bukan
lagi rahasia umum, karena nyatanya kita tak pernah menutupi kebenarannya. Ternyata
keindahan yang dia berikan itu lebih dari apa yang aku dapatkan dari orang
lain, yang nyatanya tak pernah mau mengakui adanya aku dalam hidupnya.
Ia yang
hadir di waktu yang bersamaan, membuat aku terjebak dalam kisah tanpa ikatan
pasti. Aku menemukan kenyamanan yang dulu sempat aku cari. Sejalan dengan
langkahnya, aku mulai mengimbangi perlahan terjatuh dalam keindahan semu yang
ia berikan. Setiap dering telpon sesingkat waktu yang ia sisihkan hanya untuk
memastikan keberadaanku. Hal kecil yang ia lakukan mampu menyentuh hatiku,
ketika tiada komunikasi sedikit mengkhawatirkannya. Sekalipun tak dapat
bertatap mata dan bertegur sapa dalam nyata.
Sayangnya
kehangatan itu masih terbatas ruang yang kita jalani masih menjadi rahasia
sejak empat tahun lalu, ketika aku masih terpaku dalam diamku. Dimana tiada
seorangpun yang tau, dimana kebahagiaan itu terbatasi oleh status. Kau masih
mengunci kisah ini dalam box layaknya harta karun yang tak berhak diketahui
siapapun. Layaknya hidup di dunia game, dimana kisah kita hanya terjadi di
dunia virtual yang mustahil untuk dibawa kedunia nyata.
Sekalipun
aku pahami, terkadang menjadi rahasia itu yang terbaik. Melukis keindahan dalam
khayalan tanpa tau kapan akan sampai pada pelangi itu, yang akhirnya sejauh
apapun itu, sekuat apapun kamu bertahan dalam ikatan tanpa arah dan tujuan
semua akan sia-sia. Dan kisah yang tak pernah berawal harus kita akhiri. Yang
aku tau, kisah ini tak pernah nyata mungkin akan slalu jadi rahasia, akan
selalu jadi tanya yang terkubur besama semua kenangan dan cerita yang tercipta.
Dengan
waktu mengantarkan ku di titik ini, ditengah-tengah kisah yang salah namun
mampu membuatku terlarut dalam rasa,
Merasa memiliki tanpa tau
apa yang tlah dimiliki.
Merasa terikat tanpa tau apa
yang mengikat.
Merasa membatasi tanpa tau
apa yang menjadi batas.
Merasa menemukan tanpa tau
apa yang dicari.
Merasa menggenggam tanpa tau
apa yang tlah tergenggam.
Dan merasa hidup tanpa tau
apa yang tlah menghidupkanmu sejauh ini.
Menjalani
kisah diatas dua hati tidaklah seindah itu, ketika ia memiliki hak atas
hidupnya, atas waktu yang ia miliki teruntuk orang disekelilingnya, ataupun
mungkin untuk orang yang spesial dihatinya yang menjelaskan, nyatanya kita
masih bukan siapa-siapa.
Dan terlintas dalam fikir
bahwa kita,
Tak memiliki hak atas
waktunya,
Tak memiliki hak atas
raganya,
Tak memiliki hak atas
kenyamanan yang ia berikan,
Dan tak memiliki hak atas
hubungan ini yang seharusnya tidak pernah ada.
Kenyataannya
ternyata lebih baik menjadi orang ketiga dengan keindahan yang nyata walau
tanpa cerita, tersirat harapan nyata walau kemungkinannya kecil. Dibanding
menjalani hubungan backstreet seolah menjadi kekasih dengan keindahan yang
semu, walau penuh mimpi dengan kemungkinan yang besar namun kenyataannya hanya
harapan kosong.
Merahasiakan
kebersamaan terkadang menjadi pilihan terakhir yang dijalani, ketika adanya
orang kedua ataupun hal yang menghalangi posisimu untuk menjadi yang utama. Dan
yang terindah menjadi rahasia ketika kenyamanan mampu menyatukan keduanya tanpa
menghakimi adanya ikatan. Karena cinta tak terpaku pada status. Bagaimana jika
kenyataannya kita bisa memilikinya tanpa batas ikatan ?
Haruskah ikatan menjadi
sebuah penghalang ? Haruskan berbalut pengorbanan hanya untuk sebuah status ?
Jika semuanya menjadi lebih indah tanpa status...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar