Berjalan mencari jati diri
dengan beribu cita, namun aku terjebak dalam pilihan. Kenyataan yang memaksaku
untuk memilih satu hal yang akan aku pijak dalam hidupku. Perlahan aku
merelakan menyisikan mimpi-mimpiku dalam lembaran kertas putih yang tesimpan dalam
doaku. Aku mencoba membuka lembaran baru dalam dunia baru. Dunia yang akan
membawaku kedalam mimpiku. Ruang baru kini aku temukan dalam lorong waktu,
menjalani hari bersama orang-orang baru yang bersama saling bergandengan untuk
menuju dunia nyata.
Disana lah aku temukan
dia, yang tak pernah aku duga sebelumnya.
Persahabatan yang selalu
aku junjung tinggi, terkadang membawaku dalam kehancuran kala aku harus
bertarung dengan jiwaku. Kepedulianku terkadang membawa jiwa lain memasuki
hidupku, walau aku tak pernah tertuju untuk itu. Kehilangan yang membuat dia
merasa menemukan hal baru ketika aku merangkul dalam tangisnya. Ketika waktu
yang membuat kenyamanan itu ada ditengah dua jiwa yang berbeda. Tak ku pungkiri
kenyamanan itu benar adanya, namun aku tak bisa melewati batas ruang yang
membentengi hatiku. Kenyataannya aku hanya bisa menikmati apa yang ada didepan
mataku, tanpa aku bisa meraih apa yang dapat aku raih.
Seiring waktu berdetik,
Disisi lain kembali aku temukan jiwa lain yang mulai mengulurku mengikuti
langkahnya. Seketika aku terjebak di ruang dalam dua jiwa yang berbeda. Aku tak
pernah tau apa yang harus aku lakukan, ketika aku menggenggam persahabatan
dalam keteguhan jiwaku. Aku berjalan
mengikuti alur waktu yang membawa dalam kenyamanan. Mengimbangi diri dalam
ruang diantara 2 hati.
Di tengah aku beradu
dengan jiwaku, aku menemukan mimpi ku yang tlah aku buang 2 tahun lalu. Mimpi
yang pernah membuatku terpaku mati dalam harapan. Ia kembali hadir dalam
lembaran kertas putih yang baru aku buka. Ia kembali menghidupkan harapku yang
tlah mati. Namun, aku tak bisa
mengingkari hatiku ketika aku tersenyum melihat ia membuka pintu hatinya.
Perlahan aku melepaskan 2
titik kenyamanan yang aku temukan. 2 hati yang tak pernah bisa aku genggam. Keyakinan
ku yang dulu mati kembali hidup dan menguatkanku untuk kembali berjalan dengan
harapku. Walau pada kenyataannya aku tak pernah terikat dengan siapapun. Seakan dalam pertarungan, ada yang mundur, ada
yang bertahan dan adapula yang diam. Perlahan Dia mundur dengan harapannya,
kenyamanan yang pernah Dia goreskan tak lagi aku rasakan. Aku mencoba
beradaptasi dengan hal ini, dan aku menyadari aku tak bisa berdiam dalam
titik-titik kenyamanan yang berada di jiwa yang berbeda.
Di waktu yang berbeda, Ia
selangkah lebih maju dan mencoba membawaku ke kenyamanan terdalam yang ia
miliki. Terhanyut dalam rangkaian kata yang ia tuangkan dalam syair melodi. Aku tak pernah menginginkan ini, namun aku tak
bisa membolak-balikkan hati dengan jiwa
keduanya. Aku hanya bisa menjalani apa yang tlah aku yakini. Namun, kenyamanan itu masih sebatas asa terlarut dalam
khayalan lamaku. Ia datang tidak untuk membawaku ke dunia nyata, tapi kembali
membuat aku terjebak dalam ruang yang sama.
Terpenjara
dalam kisah lama tidaklah semudah itu. Kebimbangan diantara kondisi yang tak
pernah aku hendaki itu masalah terbesar yang aku rasakan. Dimana aku ingin
beranjak pergi dengan orang lain yang datang membawa mimpi yang nyata, namun
aku tidak bisa beranjak karena aku masih terjebak dengan komitmen dalam jiwaku.
Sekalipun aku tak pernah tau sampai dimana aku akan terus terjebak dalam
kesalahan jiwaku. Yang aku tau, aku tidak bisa pergi dengan mudah dari kisah
lamaku.
Disisi
lain aku tak ingin menyakiti hati lain, yang tlah membawakan ku kenyamanan
dengan mimpi yang nyata. Kenyataannya tanpa aku sadari, Dia tlah terluka dengan
kenyamanan yang Dia berikan. Dan aku tidak bisa memberikan kenyamana yang sama
dengan yang Dia berikan. Pada akhirnya
aku tidak benar-benar memiliki dan termiliki.
*.........................................................................................................................................................*
~Wait
for Next~
4 komentar:
tak tunggu kelanjutannya mbak..
eihh... iya mas -_-
berkeping-keping.. oooooooooh :D
berapa keping mas don ? 😄
Posting Komentar