Class

Jumat, 18 Maret 2016

Kepingan Hati part 1

Berjalan mencari jati diri dengan beribu cita, namun aku terjebak dalam pilihan. Kenyataan yang memaksaku untuk memilih satu hal yang akan aku pijak dalam hidupku. Perlahan aku merelakan menyisikan mimpi-mimpiku dalam lembaran kertas putih yang tesimpan dalam doaku. Aku mencoba membuka lembaran baru dalam dunia baru. Dunia yang akan membawaku kedalam mimpiku. Ruang baru kini aku temukan dalam lorong waktu, menjalani hari bersama orang-orang baru yang bersama saling bergandengan untuk menuju dunia nyata.
Disana lah aku temukan dia, yang tak pernah aku duga sebelumnya.

Persahabatan yang selalu aku junjung tinggi, terkadang membawaku dalam kehancuran kala aku harus bertarung dengan jiwaku. Kepedulianku terkadang membawa jiwa lain memasuki hidupku, walau aku tak pernah tertuju untuk itu. Kehilangan yang membuat dia merasa menemukan hal baru ketika aku merangkul dalam tangisnya. Ketika waktu yang membuat kenyamanan itu ada ditengah dua jiwa yang berbeda. Tak ku pungkiri kenyamanan itu benar adanya, namun aku tak bisa melewati batas ruang yang membentengi hatiku. Kenyataannya aku hanya bisa menikmati apa yang ada didepan mataku, tanpa aku bisa meraih apa yang dapat aku raih.

Seiring waktu berdetik, Disisi lain kembali aku temukan jiwa lain yang mulai mengulurku mengikuti langkahnya. Seketika aku terjebak di ruang dalam dua jiwa yang berbeda. Aku tak pernah tau apa yang harus aku lakukan, ketika aku menggenggam persahabatan dalam keteguhan jiwaku.  Aku berjalan mengikuti alur waktu yang membawa dalam kenyamanan. Mengimbangi diri dalam ruang diantara 2 hati.

Di tengah aku beradu dengan jiwaku, aku menemukan mimpi ku yang tlah aku buang 2 tahun lalu. Mimpi yang pernah membuatku terpaku mati dalam harapan. Ia kembali hadir dalam lembaran kertas putih yang baru aku buka. Ia kembali menghidupkan harapku yang tlah mati.  Namun, aku tak bisa mengingkari hatiku ketika aku tersenyum melihat ia membuka pintu hatinya.

Perlahan aku melepaskan 2 titik kenyamanan yang aku temukan. 2 hati yang tak pernah bisa aku genggam. Keyakinan ku yang dulu mati kembali hidup dan menguatkanku untuk kembali berjalan dengan harapku. Walau pada kenyataannya aku tak pernah terikat dengan siapapun. Seakan dalam pertarungan, ada yang mundur, ada yang bertahan dan adapula yang diam. Perlahan Dia mundur dengan harapannya, kenyamanan yang pernah Dia goreskan tak lagi aku rasakan. Aku mencoba beradaptasi dengan hal ini, dan aku menyadari aku tak bisa berdiam dalam titik-titik kenyamanan yang berada di jiwa yang berbeda.

Di waktu yang berbeda, Ia selangkah lebih maju dan mencoba membawaku ke kenyamanan terdalam yang ia miliki. Terhanyut dalam rangkaian kata yang ia tuangkan dalam syair melodi. Aku tak pernah menginginkan ini, namun aku tak bisa membolak-balikkan hati  dengan jiwa keduanya. Aku hanya bisa menjalani apa yang tlah aku yakini. Namun, kenyamanan itu masih sebatas asa terlarut dalam khayalan lamaku. Ia datang tidak untuk membawaku ke dunia nyata, tapi kembali membuat aku terjebak dalam ruang yang sama.

Terpenjara dalam kisah lama tidaklah semudah itu. Kebimbangan diantara kondisi yang tak pernah aku hendaki itu masalah terbesar yang aku rasakan. Dimana aku ingin beranjak pergi dengan orang lain yang datang membawa mimpi yang nyata, namun aku tidak bisa beranjak karena aku masih terjebak dengan komitmen dalam jiwaku. Sekalipun aku tak pernah tau sampai dimana aku akan terus terjebak dalam kesalahan jiwaku. Yang aku tau, aku tidak bisa pergi dengan mudah dari kisah lamaku.

Disisi lain aku tak ingin menyakiti hati lain, yang tlah membawakan ku kenyamanan dengan mimpi yang nyata. Kenyataannya tanpa aku sadari, Dia tlah terluka dengan kenyamanan yang Dia berikan. Dan aku tidak bisa memberikan kenyamana yang sama dengan yang Dia berikan. Pada akhirnya aku tidak benar-benar memiliki dan termiliki.


*.........................................................................................................................................................*
~Wait for Next~

4 komentar:

Unknown mengatakan...

tak tunggu kelanjutannya mbak..

Unknown mengatakan...

eihh... iya mas -_-

MOUSADEQ mengatakan...

berkeping-keping.. oooooooooh :D

Unknown mengatakan...

berapa keping mas don ? 😄