Class

Minggu, 10 April 2016

Ada Rindu di Yogyakarta (end)


Memandang langit menutup hari bersama tenggelamnya sang surya di candi boko, bersama orang yang kamu cintai di Yogyakarta. Itulah yang selalu dinanti ketika hari demi hari berganti, di setiap senja aku sendiri menutup hari tanpa kehadiranmu. Kamu memberiku arti baru tentang kesetiaan, dimana bukan lagi kehadiran yang menjadi ukuran tetapi komitmen dan konsistensi dalam menjalin hubungan yang tak terbatas ikatan.

Kamu memberikan sejuta hal yang berbeda,
Kebahagiaan yang takkan pernah sama dengan kebahagiaan lainnya,.
Kisah yang takkan pernah sama dengan kisah lainnya,.
Cinta yang takkan pernah sama dengan cinta lainnya,.
Kamu mengajari aku mencintaimu dengan cara yang berbeda,
Kamu mengajari aku menanti dengan cara yang berbeda,
Kamu mengajari aku setia dalam jarak sejauh ini,
Kamu mengajari aku sabar dalam kisah tanpa ikatan,
Tapi, kamu selalu memberikan hal terindah jauh dari harapanku, melebihi keinginanku, dan tanpa dugaanku..
Walaupun terkadang rasa kesal membuat ku ragu akan ketulusanmu, seakan menerka kamu tak pernah memahami apa yang seharusnya kamu dapat pahami,.
Sampai aku mengerti kamu memang berbeda.

Semua ketakutan ku akan hal buruk yang dapat terjadi, ketika aku tak pernah tau dengan apa yang kamu lakukan disana. Dengan siapa kamu beraktivitas, seperti apa setiap langkah dan tingkahmu disana. Aku tak tau dan tak pernah tau.
Aku hanya bisa percaya dengan apapun yang kamu lakukan disana itu terbaik bagimu. Apapun yang menguras waktu, tenaga  dan fikiranmu akan mampu menuai tujuanmu. Aku percaya kamu bisa menjaga hatiku disana. Dan nyatanya semua tak seburuk yang terbayangkan, bahkan semua prosesnya lebih indah dari yang terbayangkan.

Sedetik waktu yang kamu luangkan memiliki banyak arti untukku.
Sesingkat pertemuan kita yang mampu menyimpan beribu cerita dalam benak.
Sekecil perhatian yang kamu lakukan memberikan kenyamanan terdalam.
Saling menatap dalam waktu singkat namun penuh arti, seoalah beribu kata yang tak dapat terucap mampu terbaca dari sorot matamu.
Dan senyum manis dibibirmu seoalah berucap, "aku bahagia mengenalmu.."

Banyak hal indah yang kamu rangkai dalam diammu,
Banyak hal terbaik yang kamu simpan dalam doamu,
Dan banyak hal kecil yang kamu beri dalam sela waktu sibukmu, untukku. Aku yang dari jauh mengawasimu.

Aku yang menanti kehadiranmu disisiku melewati waktu bersama.
Aku yang menikmati rangkaian kata sederhana yang mampu menggetarkan hati.
Aku yang setia menjaga hatiku ketika kau tak disampingku.

Mungkin kita tak bisa menatap bintang di tempat yang sama, tapi kita masih menatap bintang yang sama.
Mungkin kita tak bisa berjalan ke tempat yang sama, tapi kita masih berjalan dengan tujuan yang sama.
Mungkin kita tak bisa menggenggam benda yang sama, tapi kita masih menggenggam mimpi yang sama.
Dan kita masih bertahan dengan kisah yang sama.

Menutup mata dan telinga menikmati derasnya hujan yang membasahi bumi. Ketika itulah aku merindukan mu dengan batinku. Aku berbisik pada hujan yang mampu menyimpan cerita kita dibalik tetes demi tetes air yang berjatuhan. Aku berteriak pada hujan yang mampu menyampaikan rasa rinduku padamu. Aku  terdiam di tengah hujan seraya berucap doa yang akan sampai pada Sang Pencipta. Karena satu waktu terbaik untuk berdoa ialah ketika hujan.

Terimakasih untuk uluran tanganmu yang membawaku menikmati hembusan lembut angin di tepi pantai, seiring deru ombak menerpa karang, membawa damai dalam keheningan di pantai nan indah dikota sejuta cerita. Bersandar dibahumu menikmati melodi alam, rangkulan jemari tanganmu penghangat tubuhku yang melelapkan ku dalam tidurku di pelukanmu. Seakan membuatku enggan tuk beranjak pergi. Enggan tuk melepaskan genggamanmu. Sedetik kecupan manis yang membangunkan ku dari tidurku. Di tempat terindah bersamamu yang aku ingin... Itu bukan hanya sekedar mimpi dibalik tidurku yang nyata.. Dan nyatanya semua hanya mimpi di dalam mimpiku...

Terlalu sulit untuk menghapus cerita indah di kota istimewa, seindah Yogyakarta. Gemerlap lampu kota di Malioboro yang membuat ku ingin berada disana lebih lama dari waktu yang aku miliki. Melangkahkan kaki mengitari indahnya kota berlukis bintang yang menyinari langkah kita.  Mengukir cerita cinta bersama mimpi yang tersimpan di batas-batas kota yang menyatukan jarak demi jarak mencapai keberadaan kita.

"Adakah yang lebih bahagia selain memeluk seorang pria yang kau cintai di Yogyakarta ?..  Raksasa Dari Jogja - Dwitasari". Begitu juga keinginanku, bisa melewati hari-hari bersama, bisa memeluk kamu di Yogyakarta. Setidaknya aku masih harus menunggu dan menunggu, meyakini bahwa pelangi itu kan hadir di balik hujan, meyakini bahwa perjuangan itu tidak ada yang sia-sia dan meyakini hasil dari penantian itu akan berbuah manis.

Dan biarkan waktu membendung rinduku, biarkan jarak menghitung cerita kita, biarkan batas menguatkan kesetiaan kisah kita, dan biarkan perpisahan sementara ini menjadi pertemuan terindah di pertemuan berikutnya. Ku biarkan syair menyampaikan pesan Rinduku teruntuk yang tersayang di Yogyakarta.


Tidak ada komentar: